Jumat, 29 Juli 2016

Cerita Sex : Sebuah Kenikmatan Yang Berakhir Dengan Ciuman

Cerita Sex : Sebuah Kenikmatan Yang Berakhir Dengan Ciuman


Cerita Sex : Sebuah Kenikmatan Yang Berakhir Dengan Ciuman

AGEN POKER ONLINE - Cerita sex terbaru, Malam itu aku hanya dapat tidur nyenyak tiga jam saja. Kulihat waktu masih menunjukkan pukul 3 pagi lebih sedikit. Usahaku yg kuat untuk kembali tidur tak membuahkan hasil. Kulihat Indah masih tergeletak dalam keadaan tidur nyenyak di ranjangnya.

Pikiranku berkecamuk soal pekerjaan yg akan kuhadapi sehari lagi dan sama sekali belum kusiapkan. Kuputuskan untuk bangun dan duduk termenung di kursi didalam kamar penginapan. Kupandangi meja disebelahku yg penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yg tak ada isinya.

Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. Kemudian aku mengambil semua berkas dan catatan tentang pekerjaanku dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja. Kubaca satu persatu berkas tersebut dan memilah-milahnya menjadi beberapa bagian.

Bagian-bagian yg telah terpilah-pilah itu kubaca lagi dengan lebih teliti dan menguraikan isinya didalam otakku sehingga terbentuklah sebuah bahan informasi yg berhubung-hubungan satu sama lainnya. Beberapa data yg masih kurang demi kelengkapan data kucatat dalam jurnal kerjaku.

Kemungkinan-kemungkinan tdk kuperoleh data yg kuperlukan juga kucatat. Beberapa langkah alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk muncul dan ikut kucatat. Dengan berusaha secermat mungkin berdasarkan data yg ada dan catatanku, aku mulai membuat rencana kerja. Setiap baris rencana yg kucatat kubayangkan pula langkah-langkah kerja yg akan kulakukan.

Setiap hal penting yg muncul dari bayanganku kutulis dalam jurnal. Kubaca lagi rencana kerja yg telah selesai kucatat, lalu kurangkai hubungan setiap langkah rencana kerja dan kubuat skemanya. Seusai mengulang dan merubahnya hingga kurasa cukup, kuhentikan kegiatanku tersebut. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5.42 pagi. Konsentrasi tinggi serta posisi duduk dan letak meja didalam penginapan yg sebenarnya tdk ideal untuk dipakai kerja membuat leherku terasa pegal. Selesai mengemasi semua berkas dan catatan, kucoba berdiri dan memutar-mutar kepala untuk melemaskan otot leher dan punggung.

Kukenakan jaketku dan keluar dari kamar mencari hawa segar. Di teras kamar aku melakukan stretching selama beberapa menit. Kucoba berputar-putar di sekitar teras. Merasa bosan, kuambil rokokku yg selalu tersedia dalam saku jaket dan kusulut sebatang rokok. Setengah dari rokoknya telah habis ketika kulihat Indah keluar dari pintu kamar dengan menggunakan kaos oblong besar dan celana pendek sebatas paha.

“Sudah ngopi, Joe?”, tanyanya.

Aku menggelengkan kepala saja dan meneruskan merokok.

“Tumben Joe tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya.
“Mbak sudah benar, kalau Mbak bangun dan membantuku, bisa-bisa tambah kacau”, kataku sambil memikirkan pekerjaan yg akan kuhadapi besok.
“Mmm.. gitu ya, jangan harap aku mau membatumu lagi ya”, katanya dengan nada bergurau.
“Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya.

Beberapa tamu penginapan yg ada di kafetaria menoleh ke arah Indah ketika kami memasuki kafetaria penginapan. Pura-pura tdk tahu gelagat para pria yg sedang menaksirnya, Indah mengajakku duduk di meja paling pojok. Aku masih cuek dengan keadaan sekelilingku tapi Indah agak gelisah dan mengeluhkan ajakanku ke kafetaria. Setelah memesan sarapan, Indah mulai membuka percakapan, tapi karena pikiranku masih di pekerjaan maka aku hanya berbicara sedikit.

“Kenapa sih Joe kamu kok banyak diam? nggak seperti biasanya”, tanya Indah.
“Nggak apa-apa Mbak, cuma mikir kerjaan besok”, jawabku santai.
“Buat apa dipikir sekarang, kan masih besok?”, tanyanya lagi.
“Daripada nggak ada yg kupikir”, jawabku.
“Kenapa nggak mikir aku saja?”, tanyanya dengan senyum genit.
“Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya.
Sebuah cubitan langsung menancap di tangan kiriku.
“Aduh Mbak, sakit!”, keluhku agak keras sehingga agak terdengar dan menarik perhatian orang-orang disekitar kami.

Mungkin karena malu Indah segera melepaskan cubitannya.

“Tadi malam tangan kiri, sekarang kanan, Mbak kok suka sekali nyubit sih!”, keluhku.
“Aku nggak rugi, kok”, jawabnya santai.
“Enak saja, aku yg rugi Mbak, perusahaan tdk mengasuransikanku dari cubitan”, kataku serius.

Tak lama kemudian pesanan kami datang.

“Joe, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yg langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin.
“Itu karena pikiranmu belum dewasa. Caramu berbicara dengan wanita asal saja tanpa pernah kamu pikirkan akibatnya.

BANDAR POKER ONLINE - Kamu tdk akan bisa membuat wanita senang dengan cara ngobrolmu yg seperti itu.”, nasihat Indah padaku.

“Lha terus kenapa Mbak mau nginap denganku padahal aku kan nggak ngajak”, tanyaku dengan suara berbisik.
“Karena aku tahu bahwa kamu tipe pemuda gila kerja yg cuek dan jujur bukan tipe playboy perayu. Aku suka pemuda seperti itu, cuman terkadang cuekmu sangat keterlaluan. Kamu sendiri kenapa mau?”, jawabnya yg dilanjutkannya dengan pertanyaan.
“Mana bisa aku menolak dibawah ancaman cubitannya Mbak”, jawabku bergurau.
“Uhh.. kamu nggak pernah bisa diajak serius”, keluhnya dengan muka masam.
“Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yg hanya dibalas dengan senyumannya.

“Mbak, pria yg duduk disana ada yg ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku.
“Memangnya kamu sudah kenal, Joe?”, tanyanya.
“Nanti setelah Mbak kukenalkan, ganti Mbak kenalkan saya”, jawabku sambil meneguk kopiku yg masih panas dengan hati-hati.
“Kamu jangan macam-macam, Joe!”, ancamnya padaku yg lagi menikmati rokok.
“Tampangnya sih oke tapi pria seperti itu hanya mau menangnya sendiri seperti bekas suamiku yg pertama”, sambungnya.

“Terus yg mengantar Mbak ke bus di Balikpapan, suami yg ke berapa?”, tanyaku halus.
“Dia yg kedua, tapi aku juga cuma istri keduanya, istri pertamanya ada di Jakarta dan mungkin tak tahu mengenai aku. Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan.
“Kenapa Mbak mau dimadu?”, tanyaku tambah penasaran.
“Daripada hidup menjanda, jadi istri muda yg sering ditinggal suami saja seperti ini saja sudah susah apalagi jadi janda kembang”, jawabnya mengeluh.

“Eh Mbak, jangan besar kepala dulu, iya kalau kembang mawar atau melati, kalau kembang kamboja yg seperti di makam-makam, bagaimana? Pasti yg tertarik adalah golongan hantu-hantu, hehehe..”, gurauku merubah raut muka sedihnya menjadi kemarahan.
“Iya, terus akan kusuruh hantu-hantu itu nyubitin seluruh tubuhmu tak tersisa”, balasnya dengan senyum kemenangan. “Sudah Joe, ayo kembali ke kamar!”, ajaknya

Sesampai di kamar aku duduk termenung oleh pikiran pekerjaan diatas ranjang Indah yg lebih dekat dengan pintu kamar dibanding ranjangku. Sementara itu Indah melepas pakaiannya hingga tinggal ber-BH dan celana sambil mengambil handuk kering dari tasnya.

“Melamun apa Joe”, tanya Indah.

Berusaha menyembunyikan pikiranku kujawab seadanya,

“Ah nggak melamun kok, cuma membayangkan rasanya dicubit hantu seperti yg Mbak tadi bilang”.
“Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku.

Duduk tepat didepan tangan Indah sudah mulai merapat dengan tubuhku. Mengantisipasi cubitannya yg menyakitkan, kedua tangannya kutangkap dengan cepat.

“Mbak, jangan nyubit lagi Mbak, ampun Mbak..”, katau meminta belas kasihannya.
“Tdk Joe, yg ini pasti kamu suka, percaya deh..”, katanya meyakinkan.

AGEN JUDI ONLINE - Meski masih ragu tapi pegangan tanganku sudah mengendor dan tangan Indah telah mencapai bagian depan celanaku, usapan-usapannya yg halus diatas permukaan celana terasa sampai permukaan kulit kemaluanku. Raguku benar-benar hilang dan tangannya semakin bebas bergerak. Dengan mata terpejam kurasakan usapan tangannya berubah menjadi remasan yg menghanyutkan dan membuat batang kemaluanku semakin tegak mengeras hingga tampak sangat menonjol. Dengan serta merta ditariknya celana pendek dan celana dalamku sekaligus disertai hembusan nafas beratnya yg makin menggebu.

Indah membungkukkan badan dan mendekatkan bibirnya pada ujung batang kemaluanku. Kubelalakkan mataku ketika merasakan bibirnya benar-benar menyentuh ujung batang kemaluanku. Ciuman basah berimbuh kuluman yg dilakukannya pada ujung batang kemaluanku membuatku mendesah,

“Ah.. Mbak.. Mbak..”. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan.

Seusai kesadaranku berangsur pulih tanganku segera beraksi dengan membuka BHnya dan mengusap-usap punggungnya. Dengan membungkukkan badan kuraih kedua pantatnya yg masih dilindungi celana dalam, lalu kuremas dengan kedua tanganku.

Merasa kerepotan membungkukkan badan, tubuhku kembali kuluruskan. Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. Gesekkan tempurung lutut pada bagian depan celana dalamnya ternyata sangat merangsangnya hingga melepas kuluman pada ujung batang kemaluanku. Sibuk mengimbangi gesekkan tempurung lutut, Indah hanya memegang erat batang kemaluanku. Karena tak sabar lagi menahan keinginan untuk menikmati rangsangan yg lebih dari gesekkan tempurung kakiku pada daerah kemaluannya yg masih dibalut celana dalam, ia menegakkan badannya kembali. Dalam posisi berjongkok didepanku ia berusaha melepas celana dalamnya.

Kedua kakinya mulai ditarik kebelakang, selakangannya menindih mulutku, bibir dan lidahkupun makin berpolah diseluruh bagian kemaluannya. Posisi Indah yg berada diatas tubuhku segera dimanfaatkannya untuk kembali bermain dengan batang kemaluanku. Mengimbangi rangsangan yg kuberikan pada daerah kemaluannya, Indah mengulum batang kemaluanku. Selama beberapa menit kami berdua saling memberi dan menerima rangsangan dengan aksi 69 seperti yg pernah kuingat dalam beberapa cerita temanku sebelumnya.

Indah menghentikan babak pemanasan dengan menarik tubuhnya, berbaring terlentang sambil menarik tanganku memberi tanda untuk segera menindihnya dan memasukkan batang kemaluanku pada liang kenikmatannya. Tapi kali ini aku ingin bereksperimen. Kubaringkan badanku disebelah kirinya dan kuhadapkan tubuhku kearahnya. Kaki kirinya kuangkat sedikit keatas dan kuletakkan diata pinggulku sehingga batang kemaluanku yg telah mengeras dapat masuk dengan posisi miring. Setelah agak nyaman, kuberi pinggulku dorongan maju-mundur yg semakin cepat. Tangan kiriku yg bebas meremas kedua payudaranya bergantian. Berbaring nyaman, tubuh Indah mulai bergoyang seirama dengan gerakanku.

Seiring dengan goyangan tubuhnya, Indah mendesah-desah,

“Ssh.. ssh.. Joe, mmh..”. Kuperlambat gerakanku untuk memperpanjang babak ini. Kudorong sisi kiri tubuh Indah sehingga membelakangiku dan sama-sama menghadap kesamping kanan. Kurapatkan dadaku pada punggunya hingga bergesek. Kudorong lebih dalam batang kemaluanku dalam liang kenikmatannya, lalu kugerakkan pinggulku maju mundur. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya. Kucumbu tengkuk kirinya dan sesekali kukulum telinga kirinya. Beberapa saat kemudian tubuh Indah bergetar seiring dengan klimkaksnya. Getaran klimaksnya seakan menghanyutkan pertahananku hingga akhirnya puncak ledakanku tak dapat kutahan lagi.

Kepuasan yg kuperoleh mengantarkanku pada dunia mimpi. Tertidur pulas selama beberapa jam akhirnya aku terbangun oleh suara ketukan pintu. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yg ada dihadapanku adalah Indah yg telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama.

“Ya ampun Joe, kamu baru bangun!”, teriak Indah.
“Hmm.. emangnya kenapa Mbak?”, tanyaku
“Sudah jam berapa ini? Hampir jam 3 sore tahu!”, tanyanya yg kemudian dijawabnya sendiri dengan menunjuk jam tangannya.

BANDAR JUDI ONLINE - Tanpa komentar sedikitpun aku meninggalkannya menuju kamar mandi sambil membawa pakaian ganti yg telah kuambil dari dalam tasku. Seusai mandi dan mengenakan pakaian aku keluar dari kamar mandi. Kulihat Indah duduk didepan meja dan mengeluarkan bungkusan yg berisi beberapa roti basah diatas meja.

“Kamu sudah makan Joe? pasti belum, kalau tidur kamu kok kuat sekali!”, omelnya.
“Mbak, boleh minta rotinya!”, kataku dengan halus.
“Makan aja, kalau tahu kamu baru bangun sudah kubelikan makan tadi”, katanya.

Setelah melahap 3 potong roti, aku bertanya padanya,

“Dari mana saja Mbak kok dapat roti enak?”
“Tadi aku silaturahmi ke tempat saudara-saudara dan pulangnya dibawain ini”, jawabnya.
“Oh ya Joe, karena besok kamu sudah mulai bekerja, nanti malam aku akan menginap di Banjar Baru agar tdk mengganggumu. Sekalian saja aku pamitan padamu jika dalam beberapa hari kedepan kita tak bisa ketemu lagi. Ini notanya kamar sudah aku bayar sampai malam ini, jadi besok kalau kamu keluar dari sini jangan kamu bayar lagi tapi kalau melanjutkan silakan bayar sendiri ya. Terima kasih banyak ya mau menemanin aku.”, kata Indah dan mencium pipiku.

Terkejut oleh ucapannya yg panjang dan mengagetkan aku hanya mengucapkan “Terima kasih banyak, Mbak”.
Kemudian Indah meninggalkan penginapan sementara aku hanya dapat termenung.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah rasa kesepian menyelinap masuk dalam hatiku padahal sejak lama aku terbiasa bepergian jauh seorang diri bahkan dengan jangka waktu yg lebih lama dari ini, tapi kali ini beda. Rasanya ada sesuatu yg hilang, tapi entah apa itu.

Minggu, 24 Juli 2016

Cerita Sex : Hubungan Intim Yang Terlarang

Cerita Sex : Hubungan Intim Yang Terlarang


Cerita Sex : Hubungan Intim Yang Terlarang

AGEN POKER ONLINE - Bagi saya, ini adalah aib yg seharusnya tdk dibeberkan kepada orang lain. Aib yg sangat berpengaruh pada kehidupan saya jika ini terbongkar. Namun Cerita sex terbaru ini perselingkuhan dengan isitri temanku berani saya ungkapkan disini, karena kerahasiaan bisa terjaga.

Nama saya Bimo, usia saya kini 29 tahun. Istri saya (yg saya nikahi 3 tahun yg lalu) bernama Dina. Kami bertemu saat kuliah, dia lebih muda dua tahun dari saya. Manis menurut saya dengan tinggi 160 cm. Saya sangat mencintai istri saya karena sangat pengertian.

Kami sudah mempunyai anak (laki-laki) berumur 1,5 tahun, lucunya anak saya ini, saya bisa tahan bermain dengannya sampai berjam-jam. Itulah sebabnya saya sering berkata kepada teman-teman saya bahwa kebahagiaan abadi adalah jika kamu pulang dari kantor kemudian bermain bersama anakmu.

Namanya Jason, sengaja saya namakan demikian karena saya sangat suka dengan point guard Phoenix Sun yaitu Jason Kidd. Untungnya dia juga sudah mulai suka memantul-mantulkan bola ke tanah, sebuah dasar permainan basket.

Saya bekerja disebuah perusahaan multinasional yg bermarkas di Jerman. Penghasilan saya lumayan, lebih dari cukup malah, sehingga saya bisa tinggal di perumahan elite di pinggir kota Jakarta. Namun saya lebih suka hidup sederhana, mobilpun hanya punya satu.

Saya punya sobat kental yg bernama Doni. Persahabatan saya dengan Doni sudah terbina sejak kami masih sama-sama TK. Usianya sama dengan saya, kami hanya berbeda satu bulan (saya lebih tua). Perkenalan saya dengan Doni terjadi karena kami saling berebut kue ulang tahun yg dibawa oleh teman kami. Saat itu, seperti layaknya anak kecil kami bertengkar yg kemudian berkembang menjadi perkelahian ala anak kecil.

Doni sempat terjengkang saat itu, demikian juga saya yg terjatuh karena kaki saya ditendangnya setelah ia terjatuh kena pukulan saya. Dilerai oleh guru, kamipun akhirnya berkenalan. Hukuman yg diberikan Ibu Yanti adalah selama satu bulan selama di sekolah, kami harus bersama terus. Ternyata hukuman seperti ini sangat efektif karena sejak saat itu pula kami selalu bersama. (Hukuman dari Ibu Yanti ini sepertinya bisa dicontoh oleh guru-guru lain…..).

Kebersamaan kami tdk hanya di TK. Ketika masuk SD, kami ingin sekali untuk tetap bersama. Kebetulan niat kami ini menjadi kenyataan. Kami masuk ke sebuah SD swasta yg terkenal amat disiplin. Seingat saya, kami hanya sekali terpisah selama SD, SMP dan SMA, yaitu kelas empat SD. Sisanya kami selalu sekelas. Hingga SMA kami selalu mempunyai prestasi di sekolah yg hampir sama. Jika Doni dapat ranking tiga maka saya dipastikan akan berada di peringkat dua atau empat. Terhitung saya unggul lima kali dan Doni tujuh kali.

Kedekatan saya dengan Doni juga mengimbas ke kedua orangtua kami. Saya sudah seperti anak sendiri di depan orangtuanya demikian pula sebaliknya. Ketika kecil, kami sering bergantian menginap. Ini memang memudahkan kedua orangtua kami untuk mengontrol kami. Kalau saya menginap di rumah Doni, maka ibunya segera menelepon ibu saya dan mengatakan bahwa saya menginap dirumahnya. Hal serupa juga terjadi pada Doni.

Satu-satunya yg berbeda pada kami hanya sifat. Saya orang yg mudah sekali bergaul. Setiap ada pertemuan, hampir dapat dipastikan saya menjadi centre of attention karena kemampuan saya untuk berbicara. Doni sebetulnya bukannya tdk baik berkomunikasi, ia hanya lebih pendiam, itu pula yg membuatnya tampak lebih berwibawa dibanding saya.

Hobi kamipun sama yaitu main sepakbola dan basket. Jika main sepakbola, Doni biasa menempati posisi wingback kanan, sedang saya gelandang bertahan. Karena wibawanyalah, Doni selalu menjadi kapten saat bermain sepakbola. Di basket, posisi yg sering di tempatinya adalah posisi small forward. Saya sendiri biasa diposisi shooting guard.

Kami memang ditakdirkan untuk bersahabat. Selain hobi dan tetek bengek lain yg sama, kami sama-sama bungsu dari empat bersaudara. Jumlah kakak perempuan dan laki-laki pun sama, hanya berbeda urutan. Keluarga Doni, laki-laki-perempuan -perempuan- laki-laki sedang saya, perempuan-laki- laki-perempuan- laki-laki.

BANDAR POKER ONLINE - Tinggi kami berdua tdk berbeda jauh yaitu sekitar 180 cm, hanya saja Doni lebih tinggi dari saya sekitar satu cm. Penampilan fisik kami, kalau boleh saya sedikit sombong, sangat OK. Banyak teman-teman wanita kami yg tertarik kepada kami.

Ketika kuliah (tempatnya juga sama di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung, jurusan manajemen), kami tetap satu kost. Tapi karena namanya juga kost-kostan, kami tdk bisa memilih untuk bersebelahan kamar. Doni mendapat kamar di lantai dua sedang saya dilantai satu.

Prestasi kami saat kuliah juga hampir mirip dengan prestasi kami di TK-SD-SMP-SMA, hanya saja kali ini karena kuliah kami tdk mungkin sekelas terus. IP kami yg selalu mirip, kisarannya sekitar 2,7-2,8. Yg ajaib, saat sebelum sidang sarjana, IPK kami sama persis yaitu 2,76. Karena malam sebelum sidang (kami sidang berbarengan) saya sibuk menjadi mentor bagi Doni, akhirnya saat sidang sesungguhnya saya hanya mendapat nilai B dan Doni justru A. Akan tetapi, hal ini bukanlah masalah bagi saya.

Dua tahun terakhir sebelum lulus, Doni tertarik dengan gadis sekampus kami yg berada di angkatan dua tahun lebih muda. Nama gadis tersebut Nadia. Rupanya sangat cantik, berhidung mancung, berkulit putih mulus, berdarah bule sedikit (ayahnya indo-belanda) . Tingginya sekitar 175 cm dengan berat badan yg sangat proporsional. Yg kurang proporsional menurut saya hanyalah dadanya yg sedikit kebesaran. Singkat kata Nadia sangat seksi. Jujur saja, saya sempat suka dengannya.

Awal-awal pendekatan, Doni selalu mengajak saya bila apel ke rumah Nadia. Alasannya singkat saja

“Loe khan pinter ngomong…”. Karena saat itu saya juga belum punya pacar, kami sering sekali jalan bertiga.

Tak heran jika Nadia kemudian dekat juga dengan saya. Kedekatan saya dengan Nadia bahkan sudah melebihi kedekatannya dengan Doni. Ini saya anggap sudah sangat berbahaya, jadi akhirnya saya memutuskan untuk tdk lagi menemani Doni.

Pendekatan Doni untuk mencairkan hati Nadia berlangsung cukup lama, kurang lebih 1,5 tahun. Malah akhirnya saya yg lebih dahulu mendapat pacar, yaitu Dina yg saya dekati selama kurang lebih enam bulan. Dan tak lama (kurang lebih satu bulan) setelah saya dan Dina resmi pacaran, merekapun menyusul resmi berpacaran. Bahagianya hati kami saat itu.

Nadia juga yg mempunyai usul agar kami mengontrak rumah bersama (maksudnya saya dan Doni). Dan usulan ini kami anggap sangat bagus dan enam bulan sebelum lulus, kami pindah kerumah kontrakan kecil berkamar dua. Nadia dan Dina sering datang dan mengurusi segala kebutuhan kami, dari mulai makan hingga keperluan kami sehari-hari. Saat itu kami merasa sebagai dua cowoq paling beruntung di dunia.

Kebiasaan kami untuk menjaga keamanan adalah sistem bawa kunci sendiri-sendiri. Setiap saat pagar rumah di gembok dan pintu rumah dikunci, ada atau tdk ada orang. Kebiasaan Doni jika pulang kerumah adalah teriakannya yg khas

“Permisi…! “, saya tdk mempunyai kebiasaan itu. Ini pula akhirnya yg menjadi tanda siapa yg pulang.

Setelah lulus, kami sibuk mencari kerja kesana kemari. Doni lah yg paling beruntung diantara kami. Baru sebulan lulus, dia sudah menerima panggilan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, sedang saya juga sudah sering terima surat balasan, tapi isinya kerap berisi penolakan.

Sebulan setelah dipanggil, Doni dinyatakan diterima di perusahaan tersebut. Inilah yg membuatnya menjadi sering bolak balik Jakarta-Bandung. Saya menjadi sering sendirian di rumah, walaupun Dina masih sering datang dan menemani saya. Saya dan Doni walaupun mempunyai pacar yg sering berkunjung ke rumah, sangat menjaga pergaulan. Saya dan Dina kerap hanya berciuman dan berpelukan jika dirumah, demikian pula dengan Doni dan Nadia. Kami juga menjunjung sopan santun yg menjadi dasar budaya suku kami.

Suatu hari, saat saya sedang sendirian dirumah, Nadia menelepon. Saya katakan bahwa Doni belum pulang dari Jakarta. Namun, rupanya Nadia justru ingin berbicara dengan saya. Mulanya saya pikir hanya akan berbicara di telepon, paling nanya soal Doni, pikir saya. Rupanya Nadia ingin berbicara langsung dengan saya dan meminta ijin untuk datang. Saya ijinkan, kebetulan Dina kuliah sampai malam dan baru besok datang ke rumah kontrakan ini.

Kira-kira pukul satu, dengan mukanya yg ceria Nadia datang. Setelah mengunci pagar dan pintu kami duduk di ruang tamu (kebetulan, ruangan dirumah ini selain dua kamar tidur, hanya ruang tamu ini). Nadia saat itu mengenakan pakaian yg sudah menjadi ciri khasnya, jeans ketat, kaus juga ketat dengan rompi diluarnya.

AGEN JUDI ONLINE - Kami berbincang-bincang dan bercanda cukup lama. Kami memang sangat nyambung jika ngobrol, jadi obrolan seakan mengalir tanpa diatur. Sampai tiba-tiba Nadia menundukan kepalanya dan ketika kepalanya terangkat lagi, saya llihat butiran airmata mengambang disudut matanya.

“Nad, kenapa…?” aku segera bertanya sambil berjalan mendekatinya.

Dengan mata merah dan airmata yg siap meleleh, Nadia berkata bahwa suasana seperti ini sudah lama ia harapkan. Saya jadi bingung akan maksudnya berkata seperti itu.

“Gue sangat mengharapkan bisa ngobrol berdua sama loe sudah sejak lama Bim,” ucap Nadia sambil menyeka airmatanya.

Saya berlutut didepannya sambil bertanya lagi maksudnya apa. Ia mengulangi perkataannya dan menambahkan bahwa maksudnya adalah ngobrol berdua dengan saya.

Saya masih kebingungan dan tak bisa berbicara ketika dari mulut Nadia keluar pernyataan yg mengagetkan,

“Gue sebetulnya suka sama loe, Bim”. Hah? Saya terlonjak kaget dan tetap tak mampu berkata-kata.

Kemudian Nadia menambahkan bahwa dirinya sangat terpukul ketika tahu bahwa saya dan Dina resmi pacaran. Harapannya musnah, impiannya melayg, angannya terbang yg berakibat ia akhir luluh didepan Doni. Bersedianya ia menjadi pacar Doni rupanya terdorong rasa kecewanya gagal mendapatkan saya. Atas dasar itu juga Nadia memberikan usul agar saya dan Doni tinggal dirumah kontrakan ini, maksudnya agar ia bisa setiap hari melihat saya, sekedar melihat saya.

Semakin lama berpacaran dengan Doni, hatinya justru semakin kuat melekat pada diri saya. Ia tahan berada di rumah ini hanya untuk melihat segala aktivitas saya seharian, walaupun itu dilakukannya dalam pelukan dan belaian Doni. Tak dipungkirinya, Doni sangat ia sayangi, tapi cintanya tetaplah pada saya. Ia membutuhkan orang yg mampu menjadi tempat bertanya, Doni tdk memiliki itu. Sifat dasar kamilah yg akhirnya menjadi penentu bagi Nadia.

“Bim, maukah kamu peluk Nadia?” Saya terdiam sejenak, sungguh tak mampu berkata-kata.

Memeluk Nadia? Bagi laki-laki lain kesempatan ini tdk akan dibiarkan hilang, tapi bagi saya, memeluk Nadia dengan kehangatan cinta adalah pengkhianatan terhadap Dina dan Doni. Akhirnya segala perdebatan di kepala saya perlahan-perlahan saya singkirkan.

Pelan-pelan tangan saya mencari pinggang Nadia dan mendekatkan tubuh saya kepadanya. Sejenak saya merasakan dada saya menabrak segumpal benda kenyal di dada Nadia. Tangan Nadia kemudian melingkar dipundak saya dan segera menarik saya agar lebih menempel pada tubuhnya. Seketika saya merasakan himpitan kekenyalan dadanya di dada saya. Nadia memeluk saya dengan kuat dan mulai mencium leher saya sambil berkata pelan dikuping saya,

”Thanks Bim, I love you,”.

Saya hanya tercenung mendengar ucapannya. Kemudian sambil tetap berpelukan ia mengatakan bahwa jika ia menjadi istri Doni, mungkin ia tdk akan pernah merasakan keindahan seperti ini. Seumur hidup ia mencari cowoq ideal buatnya dan baru kali ini menemukannya dalam diri saya. Nadia memang baru sekali pacaran yaitu dengan Doni. Sangatlah menyesal jika apa yg menjadi impiannya harus lepas walaupun sudah berada di depan mata. Mendengar penuturannya, saya hanya berkata bahwa saya juga amat sayang dengannya, tapi kata-kata saya terhenti oleh sebab yg hingga saat ini saya tdk tahu apa, dan dengan lembut saya mencium pipinya.

Nadia tertunduk dipundakku sambil tersenyum dan membalas ciuman itu pada pipi kiriku. Mungkin karena terbawa suasana, Nadia dengan gerak refleksnya langsung mencium bibir saya dan menahannya lama. Ketika dilepaskannya ciuman itu, ia tertunduk malu atas kelakuannya, tapi wajahnya terlihat tersenyum.

“Maaf Bim, mudah-mudahan kamu ngga marah,” ujarnya singkat.

Saya hanya diam dan baru sadar ketika Nadia menarik tubuh saya dan tubuhnya direbahkan di karpet. Saya merasakan desiran hangat di sekitar kemaluan saya dan menyadari bahwa milik saya itu sudah menegang menekan perut bagian bawah Nadia.

Tanpa pikir panjang, saya mencium bibir Nadia dan dibalas dengan sangat panas olehnya. Sambil terus berciuman, saya melepaskan pelukan dan mulai meraba tubuh Nadia yg putih mulus itu. Tdk ada dalam pikiran saya untuk berbuat lebih. Jemarinya juga tdk tinggal diam mulai menjelajahi dan mengusap-usap punggung saya.

Lama kami bergumul dikarpet ruang tamu itu, berciuman, menciumi leher masing-masing dan menjilatinya. Kurang lebih sekitar 45 menit kami bercumbu sampai akhirnya saya berinisiatif menghentikannya. Dengan nafas tersengal-sengal, Nadia memandangi saya dengan wajah sedikit kesal.

“Kenapa Bim?” tanya Nadia.
“Jangan Nad, nanti keterusan,” jawab saya.

BERITA JUDI ONLINE - Saya duduk di sofa dan sesaat kemudian Nadia duduk disebelah saya dengan merapatkan tubuh dan menggelendot manja. Kata-kata terimakasih mengalir dari bibir ranum yg baru saja saya kulum itu. Ia merebahkan kepalanya di dada saya dan memeluk saya erat.

Sejak itu, selama sebulan, kami mengulangi perbuatan yg sama setiap Doni harus ke Jakarta. Jadwal kuliah Dina bisa dengan mudah diketahui Nadia karena mereka sekampus dan setiap hari Nadia dan Dina kebagian jadwal yg berbeda.

Sikap kami didepan Doni juga tdk berubah. Sehari-hari kami berusaha menjaga kewajaran. Semua ini dengan tujuan agar tdk diketahui oleh masing-masing pasangan kami. Didepan saya, Nadia tetap manja dengan Doni dan saya tetap mesra didepan Dina.

Dan kami mengulang lagi apa yg sudah sering kami lakukan saat Doni ke Jakarta. Dina sudah pulang saat Nadia datang. Karena saya ingin mandi dahulu, tdk saya ketahui ketika Nadia sudah bertukar pakaian. Yg saya ketahui, ia sudah mengenakan bicycle pant pendek dan kaus oblong putih saat saya selesai mandi. Darah saya mendesir ketika Nadia menghampiri saya. Ia tampak sangat seksi dengan lekuk tubuh yg terbayang di kausnya.

Langsung ia memeluk saya dan kami mulai lagi bercumbu. Saat itu saya juga hanya bercelana pendek. Desiran hangat mengalir deras di sekitar kemaluan saya ketika saya menindih Nadia. Tangan saya mengusap-usap punggungnya juga tangannya melakukan hal yg sama. lehernya habis saya ciumi dan saya jilati. Desahnya semakin menderu.

Entah setan apa yg lewat, saya kali memberanikan diri memasukan tangan saya ke dalam kausnya. Saya raba perutnya yg indah dan perlahan-lahan mulai naik ke arah dada. Tak saya kira sebelumnya, Nadia bukannya melarang malah membimbing tangan saya menuju dadanya. Seumur hidup, baru sekali ini saya merasakan gumpalan kenyal didada ceweq, bahkan milik Dina pun saya tak berani.

Tangan saya terdiam diatas dadanya dan kemudian tangannya diletakan diatas tangan saya dan mulai meremas. Tangan saya jadi ikut meremas dadanya. Wow, saya sungguh baru sekali ini merasakan lembutnya gumpalan kenyal milik ceweq. Semakin keras saya remas, Nadia semakin keras mendesah.

Tiba-tiba saya merasakan ada yg meraba kemaluan saya. Saya lihat, jemari Nadia mulai meraba dan juga meremas-remas milik saya yg sudah mengeras itu. Tangannya kemudian mulai menyelusup ke dalam celana saya dan juga menyelusup kedalam celana dalam yg saya pakai. Seketika aliran darah disekitar kemaluan saya bertambah deras. Tak mau kalah, saya langsung membuka kaitan bra yg dipakai Nadia dan segera kembali meremas buah dadanya (Saya gambarkan sedikit, buah dada Nadia mempunyai ukuran yg besar bagi ukuran ceweq indonesia. Mungkin karena perawatan yg baik, buah dadanya masih kencang).

Semakin panas permainan kami ini sampai akhirnya kami membuka seluruh pakaian kami dan saling memberikan senyuman. Tak habis-habisnya saya memandangi tubuh telanjang Nadia dengan sebentuk tubuh yg seksi dan indah. Tdk mungkin cowoq tdk terangsang jika melihat tubuh indah seperti yg dimiliki Nadia.

Kali ini giliran Nadia yg menciumi dan menjilati seluruh tubuh saya. Milik saya sudah mengacung tegang dan jilatan berikut ciuman Nadia makin turun kebawah. Saya rasa saya sudah tdk tahan lagi. Saya langsung bangun dan merebahkan Nadia diranjang. Nadia malah mendekap saya ketika saya bergerak akan menindihnya. Milik saya yg sudah menegang itu menempel keras di kemaluannya yg berbulu lembut disekitarnya.

Desahnya makin terdengar ketika gesekan terjadi. Nafsu sudah menguasai kita berdua dan semakin mengkungkung kami saat ujung kemaluan saya menyentuh mulut kemaluannya. Kakinya berusaha menahan badan saya agar tdk mendorong tubuhnya lebih dalam. Rintihan kesakitan terdengar saat saya mulai kembali menekan tubuhnya. Saya sama sekali tdk ingin memasukan milik saya kedalam kemaluannya, bagaimanapun itu adalah hak suaminya kelak.

Tiba-tiba tangannya meraih milik saya dan menggesek-gesekan ujung milik saya itu dimulut kemaluannya. Badan terlonjak-lonjak, sayapun merasakan sensasi yg luar biasa. Kenikmatan yg tdk ada bandingannya. Tubuh saya bergetar menahan nafsu yg semakin memuncak. Tiba-tiba tubuh Nadia menegang dan terlonjak amat keras ke kasur. Saya dengar desahnya sempat sangat keras dan perlahan mereda.

“Sayangku, aku udah ngga tahan lagi,” ujarnya setengah membisikiku.

Kebimbangan segera hinggap dikepalaku. Wajahnya memancarkan kehangatan yg berbeda dan saya menjadi tdk berakal. Pelan-pelan saya dorong tubuh saya dan milik saya perlahan-lahan masuk ke mulut kemaluannya. Wajahnya meringis menahan sakit sambil terus mendorong tubuh bagian bawah saya agar perlahan terus masuk.

Mulut kemaluannya terasa sangat sempit. Saya lepas kembali dan perlahan-lahan saya masukan lagi. Begitu berulang-ulang sampai akhirnya saya sudah tdk tahan lagi dan seketika menerobos mulut kemaluannya dengan ganas. Ia terlonjak kaget dan saya lihat airmatanya meleleh tapi wajahnya tersenyum,

“Ohh…sayangku. ..,” desahnya sambil memelukku erat.

Tubuh saya mulai bergerak naik turun dan saya merasakan desiran hangat di seluruh kemaluan saya. Terasa ada yg memijit-mijit seluruh permukaan milik saya itu. Walaupun sambil menahan sakit, Nadia terlihat sangat menikmati permainan kami tersebut. Permainan yg sama-sama baru kita rasakan sekarang.

Tak sampai sepuluh menit, mungkin karena masih sama-sama baru, saya merasakan nikmatnya muncratan cairan hangat dari kemaluan saya didalam rongga kemaluan Nadia. Kemaluannya seketika menjadi hangat dan dipenuhi oleh cairan kental dari kemaluan saya.

Nadia memeluk saya dengan sangat erat, ia sesegukan menahan tangisnya, bibirnya bergumam menyebutkan bahwa ini adalah yg pertama baginya. Kami berpandang-pandangan dan saya kemudian bertanya apakah ia menyesal?

Kaget saya dibuatnya ketika dengan cepat ia menggeleng dan berkata,

”Nadia melakukannya dengan orang yg memang menjadi idaman Nadia dari dulu, Nadia tdk menyesal…, ” tuturnya diiringi senyuman di bibirnya.

Mungkin karena gemas, ia mencium bibir saya lagi dan memainkan lidahnya didalam mulut saya.

Sejak peristiwa “the first time” yg kami alami itu, kami menjadi semakin terobsesi untuk mengulang kejadian itu dan mereguk kenikmatan yg tdk pernah kami rasakan sebelumnya.

Semua tingka laku kami memang tetap biasa, tdk ada yg berubah. Saya tdk ingin hubungan saya dengan Dina berantakan karena kegiatan Nadia dan saya tercium, terlebih lagi terhadap Doni, sobat kental saya yg sudah saya anggap sebagai saudara kembar itu. Tetapi semua itu akan segera berubah menjadi nafsu terpendam ketika Doni dan Dina tdk ada. Kami melakukan lagi dan lagi dan lagi…..seperti tdk ada lagi hari esok dengan makin panas dan bernafsu.

Saya dan Nadia tetap melakukan persetubuhan kami ini sampai saat menjelang mereka menikah. Bisakah anda bayangkan? Tiga hari sebelum menikah, kami masih sempat melakukan persetubuhan itu. Ditengah waktu yg sempit kami melakukannya di dalam kamar kakak Nadia yg memang kosong. Letak kamar tersebut di paviliun rumah Nadia. Itu kami lakukan ditengah-tengah kesibukan orang-orang mempersiapkan rumah untuk upacara perkawinan Doni dan Nadia.

Selama sebulan setelah pernikahan mereka (Saya dan Dina menikah sebulan lebih dulu dari mereka), saya dan Nadia menghentikan perbuatan biadab tersebut. Sampai suatu hari Doni menelepon saya dan memberitahu bahwa ia akan tugas ke Eropa selama seminggu sambil menanyakan titipan apa yg saya mau. Saya menjawab sekenanya karena bayangan saya segera lari ke tubuh indah Nadia yg sudah sering saya reguk tersebut. Dan benar saja, sepuluh menit setelah itu, Nadia gantian menelepon saya dan mengajak saya bertemu di sebuah hotel di daerah Jakarta Selatan.

Kami akhirnya melakukan perbuatan laknat itu lagi dari siang hingga sore hari seakan kerinduan selama sebulan terobati dengan tiga kali hubungan badan yg kami lakukan.

Itulah perbuatan kami yg pertama setelah Nadia dan Doni menikah. Sebulan kemudian, saya mendengar dua kabar baik bahwa Dina dan Nadia tengah hamil. Saya dan Doni terlonjak kegirangan karena Dina dan Nadia sama-sama hamil satu bulan.

Kini, Jason dan Grant (anak Doni dan Nadia, diberi nama itu karena Doni sangat mengidolakan Grant Hill, power forward Detroit Piston) sudah berumur 1,5 tahun. Keduanya lincah dan cerdas. Hobi mereka sama. Karena saya dan Doni memang membeli rumah yg bersebelahan, otomatis Jason dan Grant menjadi dua sahabat kecil selalu rukun.

Grant dan Jason terlihat persis seperti saya dan Doni. Saya sering mendengar Doni memuji Grant dengan bangga sampai saya sempat kaget ketika sambil dengan muka ceria Doni berkata,

“Mukanya mirip banget sama elo Bim, liat aja tuh, ngga salah gue punya sobat kayak elo,” seketika saya melihat Grant dan memang benar, ciri-ciri fisiknya sama dengan saya sehingga Grant dan Jason selintas seperti adik kakak.

Kemudian dengan cepat pula mata saya memandang Nadia yg tersenyum dan begitu bertemu muka dengan saya, ia mengangguk pelan sambil tersenyum ke arah saya…..

Itulah kisah saya yg panjang dan njelimet, mudah-mudahan tdk bosan. Saya hanya ingin cerita ini dibaca lengkap agar pembaca bisa memahami posisi saya dengan baik. Melalui forum ini pula saya ingin meminta maaf kepada sahabat saya, Doni atas perbuatan kami. MAAFKAN AKU, SOBAT.

Hubungan intim saya dengan Nadia memang tdk sesering dulu lagi, tapi bagaimanapun saya adalah yg pertama untuknya dan ia adalah yg pertama bagi saya. Sulit untuk melupakan yg pertama, sebisa mungkin kami mencoba untuk mengulanginya dan merasakan keindahannya lagi.

Jumat, 22 Juli 2016

Cerita Sex : Sebuah Perselingkuhan Yang Nikmat

Cerita Sex : Sebuah Perselingkuhan Yang Nikmat


Cerita Sex : Sebuah Perselingkuhan Yang Nikmat

AGEN POKER ONLINE - “Lho, Memang Papa juga tdk sakit menyaksikan Mama ngesex dengan orang lain?” balasku tak mau kalah.
“Ma, Justru disitulah seninya, ada perasaan sakit hati, cemburu, nafsu, dan lain lain” Istriku terdiam, mungkin mencoba mencerna kata-kataku.

Lama kami terdiam dengan pikiran kami masing-masing, akhirnya..

“Baiklah Pa, Mama setuju, tapi harus dengan pasangan yg bersih! Bukan cowok/cewek panggilan!” Lega rasanya mendengar kalimat yg aku tunggu-tunggu dari mulut istriku.

Aku langsung mencari-cari pasangan yg mau just fun dengan kami, email-email dari pengirim cerita cerita seks yg menceritakan tukar pasangan aku kirimin ajakan dan setelah sekian lama akhirnya aku mendapatkan reply yg cukup banyak. Memang rata-rata peminat tukar pasangan agak susah cocok, ada aja yg jadi kendala, ntar cowoknya ga cocok dengan ceweknya atau sebaliknya.

Meskipun istriku tergolong cantik dan masih muda (19 tahun) namun bodynya agak kurus dengan dada 32A alias kecil mungil, belum pernah melahirkan, sedangkan aku sendiri Chinese, berwajah biasa-biasa aja, dengan umur 29thn, 173 cm, 73 kg (Kalau ada pembaca yg berminat silakan kirim email) Pengalaman pertama Dengan suami istri manado, Sungguh pasangan yg serasi, yg laki tinggi, ganteng dan atletis sedangkan istrinya putih bersih, semampai, dengan body yg aduhai, meskipun agak minder akhirnya kami lakoni juga, Bertempat di sebuah hotel di bilangan Jakarta Timur dengan Paviliun, kami memesan 2 kamar bersebelahan, setelah keadaan aman kami berempat dalam satu kamar.

Awal mula rasanya sangat canggung, Namun toh akhirnya kami mulai dengan cumbuan-cumbuan bersama pasangan kami masing-masing, Aku berciuman mesra dengan istriku sementara Sigit dan Susi (sebut saja namanya begitu) asyik berciuman juga, Kami saling pandang melihat langsung pasangan lain bermesraan, gairah didadaku semakin terbakar menyaksikannya..

Perlahan namun pasti pakaian kami sudah bertebaran dilantai, Sambil terus bercumbu aku menyaksikan body Susi yg telah bugil, sungguh indah.. aku tak tahan sendiri aku langsung melangkah kearah Susi dan Sigit pun mengerti dia langsung mencumbu istriku..

Sementara aku sedang menciumi seluruh tubuh Susi yg mulus, aku melihat Sigitpun sedang asyik menikmati tubuh istriku, Perasaan gairah, nafsu, cemburu berbaur menjadi satu.. Aku tumpahkan semua hasratku ke tubuh Susi, Jengkal demi jengkal tubuh Susi tdk ada yg luput dari jilatan lidahku dan elusan jari-jariku, buah dadanya yg besar dengan gemas aku remas, putingnya yg kemerahan aku kulum, jilat dan kadang aku gigit pelan, Susi semakin terbakar, jari-jarinya yg lentik menggenggam senjataku, sementara istriku aku lihat sedang asyik mengoral senjata Sigit yg telah keras..

Susipun tak mau kalah, dengan mahirnya dia menjilati dadaku, perut dan terus turun menjilati senjataku, diselingi dengan kocokan tangannya yg lembut.. Kian lama suasana kian panas, aku balik menyerang Susi, lidahku bermain lama di memek Susi, klitorisnya yg agak besar aku jilat sampai mengembang, lidahku mencoba menerobos kedalam liang memeknya, sementara jari jariku terus memilin puting buah dadanya, Susi semakin tak tahan dengan seranganku sementara aku lihatpun istiku masih asyik mencumbu penis Sigit, mulut istriku yg mungil sampai monyong mengulum senjata Sigit yg berukuran lumayan,

BANDAR POKER ONLINE - Aku semakin terbawa arus, Susi berteriak-teriak tak tahan minta aku segera memasukkan senjataku, namun aku belum puas menikmati keindahan tubuhnya, meskipun lidahku sampai kaku menusuk memek Susi namun aku terus melumat seluruh tubuhnya. Aku lihat istriku sudah menerima tusukan senjata Sigit dengan gaya doggy, erangan dan rintihan mereka terdengan jelas ditelingaku..

Akupun segera membopong tubuh Susi dan menidurkannya di kasur.. Dengan gaya konvensional Aku masukkan senjataku ke dalam memek Susi yg sudah basah.. Lain.. sungguh lain dengan memek istriku, memek Susi meskipun sudah punya anak 2 masih terasa mencengkram.. Aku terus menaikturunkan pantatku meraih puncak kepuasan, namun sampai keringatku bercucuran dan berbagai macam gaya sudah aku lakukan, aku belum keluar, ada perasaan ingin menang dihatiku yg membuat aku sekuat mungkin menahan orgasmeku..

Dan akhirnya memang aku menang, aku lihat Sigit sudah menyemburkan spermanya ke perut istriku.. Aku semakin bergairah melihatnya, Dengan gaya doggy aku terus menggempur Susi yg sudah orgasme 2x, istriku yg melihat aku belum keluar menghampiri aku, tanpa disuruh istriku menjilati ujung dadaku dan kadang disedotnya kencang, Gairahku semakin tak terbendung.. Akhirnya akupun melepaskan orgasmeku di bokong Susi..

Setelah istirahat beberapa menit, kami melanjutkan kembali pertempuran. Kali ini permainan menjadi 3 lawan satu dan masing- masing orang mendapatkan jatah, Pertama adalah Susi, Tubuh Susi terlentang pasrah menerima cumbuan kami bertiga, aku mencium bibir Susi yg sensual sementara istriku mencumbui buah dada Susi dan Sigit asyik menjilati memeknya.. dan efeknya sungguh luar biasa tanpa penetrasi Susi sudah mengalami orgasmenya,

giliran kedua adalah istriku, hampir seluruh bagian tubuh istriku tak luput dari belaian dan jilatan, dengan kompak Susi, Sigit dan aku menyerang istriku, kali ini istriku bertahan agak lama, akhirnya karena senjataku sudah menegang kembali aku masukkan senjaku ke dalam memek istriku, sementara Susi dan Sigit mencumbui buah dada istriku kiri dan kanan, dan tak lebih dari 5 menit istrikupun mengalami orgasme dengan teriakan yg cukup erotis.

Kini aku dan Sigit saling berpandangan, aku mempersilahkannya duluan. Karena aku tdk bakat gay, aku biarkan Sigit dicumbu oleh istriku dan istrinya, dengan rakusnya Susi menjilati dada Sigit sementara istriku aku mengkaroke senjata Sigit, kadang bergantian istriku yg menjilati tubuh Sigit sementara Susi mengoral senjata suaminya.. Dan mungkin fisik Sigit yg sedang lemah atau memang kenikmatan yg diterimanya terlalu tinggi, Sigit menyemprotkan cairan kenikmatannya saat Susi sedang mengoralnya..

AGEN JUDI ONLINE - Kini giliranku.. sambil berciuman dengan Susi, istriku mencumbui dadaku, lidah istriku yg mahir bermain dari leher sampai senjataku, sementara akupun tdk tinggal diam meremas apa saja yg ada didekatku, kadang buahdada Susi, kadang buah dada istriku, kadang pinggul dan pantat Susi kadang pantat istriku, kini ujung dadaku dicumbu keduanya Susi menjilati dada kiriku dan istriku menjilati dada kananku, sungguh kenikmatan yg tiada tara,

senjataku semakin membengkak keras, tak sabar akupun meminta Susi diatas, dan dengan lincahnya Susi menuntun senjataku, pinggulnya yg besar bergoyang seirama keluar masuknya senjataku dalam memeknya, meskipun kenikmatan yg aku peroleh dobel namun memang untuk orgasme yg kedua aku agak lama, Aku lihat Sigit asyik menonton kami, sementara Susi akhirnya malah orgasme diatas perutku, posisinya diigantikan istriku, istriku yg termasuk lihai bergoyang, mengeluarkan seluruh kemampuannya sementara Susi mencumbu dadaku dan mengelus biji kemaluanku, Aku semakin tak kuat menahan kenikmatan yg datang, akhirnya aku semprotkan spermaku kedalam memek istriku berbarengan dengan orgasme istriku. Kemudian kami tertidur dalam kelelahan dan kepuasan.

Pengalaman kedua adalah seorang wanita setengah baya yg hanya ingin menonton kami main, katanya gairahnya hanya bisa terbakar jika menyaksikan suami-istri bersetubuh langsung didepan matanya, Karena dia yg mau membayar semuanya, ajakkannya aku terima, tentunya setelah bicara dengan istriku. Dan sungguh aku dibuat kaget saat bertemu dengannya, wajah dan bodinya bisa aku nilai 9. Tak banyak basa-basi kamipun langsung menuju hotel. JinMovie

Aku sebenarnya bergairah banget melihatnya, sayang dia hanya mau menonton, aku dan istriku kini asyik bercumbu, kami saling meremas dan memberikan rangsangan, Perlahan pakaian kami berserakan, aku dan istriku sudah telanjang bulat sementara tante Widia semakin serius memperhatikan kami, aku lihat wajahnya yg putih sedikit memerah, mungkin sudah bergairah menyaksikan percumbuan kami yg semakin panas, istriku sedang mengoral senjataku,

Aku hanya bisa terpejam menikmati permainan mulut istriku di senjataku, namun sungguh tdk aku duga, bibirku terasa ada yg melumat, aku membuka mata sedikit, ternyata tante Widia sedang melumat bibirku dan dalam keadaan telanjang bulat..

Aku yg dari tadi memang bergairah melihatnya semakin bergairah, aku balas melumat bibirnya, lidah kami saling mendorong, sementara jari-jariku meremas buah dadanya bergantian, istriku masih asik mengeluarkan senjataku dalam mulutnya.. tante Widia menyodorkan buah dadanya ke mukaku, langsung saja aku cium kedua buah dadanya bergantian, tak puas sampai disitu, mulutku langsung melumat putingnya, tante Widia semakin meracau tak karuan, dan tak tahan sendiri,

BANDAR JUDI ONLINE - dia menarik istriku yg sedang ayik mengoral senjataku yg kaku, dan tante Widia menggantikan istriku mengoral senjataku, istriku pun langsung berpindah mencumbu dadaku, kini aku yg berbalik tak tahan, aku tarik tubuh tante Widia yg sedang berjongkok, lalu aku bisikan supaya dia nungging, dan dengan satu sentakan saja, senjataku sudah terbenam seluruhnya ke dalam memek tante Widia,

Oh.. sungguh hangat sekali memek tante Widia, aku menggerakkan pinggulku mengeluarmasukkan senjataku, dan istriku yg pintar mengambil inisiatif memilin buah dada tante Widia sementara tangan yg satunya menggosok lembut klitoris tante Widia, dan Tak perlu waktu lama, seluruh tubuh tante Widia mengejang dan melepaskan orgasmenya yg pertama, jelekknya tanpa ba bi Bu lagi tante Widia langsung menuju pembaringan dan tidur!!

Kini tinggal aku dan istriku yg sedang nanggung melongo!! untunglah kami cepat sadar dan meneruskan permainan menuju puncak kenikmatan, mungkin karena pemanasan sudah cukup, tak lama dengan gaya standar dia diatas aku dibawah kami berbarengan mencapai orgasme.

Ketika kami bangun, tante Widia sudah tdk ada di tempat dan hanya meninggalkan amplop berisi uang, Aku jadi tambah bingung??

Sejak saat itu, kami mencoba mencari pasangan-psangan lain yg sepaham dengan pikiran kami, lebih baik selingkuh di depan mata kan, dari pada di belakang suami/istri pada main nyeleweng semua??

Kamis, 21 Juli 2016

Cerita Sex : Kehangatan Memek Yang Luar Biasa

Cerita Sex : Kehangatan Memek Yang Luar Biasa

Cerita Sex : Kehangatan Memek Yang Luar Biasa
AGEN POKER ONLINE - Kehidupan malam baru saja berangkat menanjak gulita. Suasana desa Baturan terasa lenggang. Angin berembus menyelusup celah-celah rumah Ibu Nonik yg hanya ditemani anak lelaki semata waygnya. Pikirannya gelisah menanti pagi. Pagi yg kelam sekelam mimpinya kemarin malam. Suami yg sangat dicintainya, yg telah menghidupinya dengan segala kemewahan dunia dan kemanjaan birahi, terkena skandal “Desa Gate”.

Kasus korupsi penyalahgunaan subsidi kesejahteraan masyarakat desa. Sebagai kepala desa, suami ibu Nonik bertanggung jawab atas lancarnya dana tersebut di terima masyarakat prasejahtera. Rupanya nasib menentukan lain. Masyarakat sekarang mulai kritis dan penegakkan hukum sangat diperhatikan aparat pemerintah.

Masyarakat sangat antipati melihat kebobrokan aparat desanya. Maka dijebloskanlah suami ibu Nonik ke penjara. Segala perbuatannya selama sekian tahun diam-diam diintip oleh aparat pemerintah yg bernaung dalam badan yg bernama PKKN “Pemberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme”. Bukti-bukti yg telah dikumpulkan, meja pengadilan telah siap membeberkan dalil-dalil pembenaran atas kasus suami ibu Nonik. Bila terbukti hukumnya MATI.

Dengan berdandan seadanya dan pikiran yg masih gundah. Ibu Nonik melangkah masuk menemui suaminya. Penjagaan sangat ketat. Empat orang polisi mendampingi percakapan ibu Nonik dan suaminya. Ibu Nonik menjauh memandangi jendela yg terkurung besi kokoh. Saat suaminya berusaha membuka percakapan dengan anaknya.

“Bapak kapan pulang” dengan tatapan lugu anaknya bertanya pada bapaknya.

Deg jantungnya serasa disetrum berpuluh-puluh watt listrik tegangan tinggi. Jantungnya serasa hangus dan jiwanya serasa terbang mendengar pertanyaan anaknya. Tdk tahukah anaknya, besok bapaknya akan dihukum mati. Vonis sudah keluar, segala banding sudah tdk berguna. Masyarakat dan pemerintah begitu bersatu menentang segala bentuk ketdksenonohan oknum pemerintah.

Ibu Nonik segera merangkul anaknya seraya melangkah keluar. Besok pukul 12.00 siang eksekusi mati atas diri suami ibu Nonik akan dijalankan. Permintaan terakhir suaminya, meminta persetubuhan dengan istrinya. Didalam ruang yg tertutup dengan lampu yg temaram, ibu Nonik dan suaminya bugil saling menatap tubuh satu persatu. Dirabanya dada suaminya yg bidang. Suaminya memagut bibir ibu Nonik dan meremas buah dadanya yg masih kencang. Dihisapnya puting susu ibu Nonik.

“Ahh..” desahan napas ibu Nonik memantul setiap dinding ruang 3×4 tersebut.

BANDAR POKER ONLINE - Desiran darah dan birahinya memuncak, menghilangkan kekalutan pikirannya. Puting susu ibu Nonik mengeras pertanda birahinya memuncak. Kemaluan suaminya menegang siap memasuki memek ibu Nonik yg telah sekian lama tdk tersentuh senjata tumpul. Dalam kondisi masih berdiri, BLESS.. sedikit kesat kemaluan suaminya menerobos dinding memeknya.

“Ahh.. trus pak..ahh..masukkan yg dalam..ahh..” dengan suara sedikit serak mengandung birahi, ibu Nonik sangat menikmati memeknya diterjang dan dimaju mundurkan oleh suaminya.

Dinding-dinding memeknya mencengkeram batang kemaluan suaminya. Slebb..Slebb..Crett..Slebb.. bunyi kemaluan dan memek yg sangat klasik. Dinding-dinding memeknya sedikit demi sedikit mengeluarkan cairan pertanda kepuasan duniawai telah direngkuh. Matanya memejam merasakan sensasi yg luar biasa. Otot-otot memek mulai mengendur dan cairannya membahasi lubang memeknya. Suaminya semakin cepat memainkan kemaluannya. Maju mundur maju mundur, pantatnya bergoyang.

“Ahh..aku mau keluar.. bu..” semakin keras goyangan badan suaminya.

Desiran nafsu birahi ibu Nonik kembali memuncak. Otot-otot memek ibu Nonik mulai berkedut-kedut mencekram lebih kuat kemaluan suaminya.

“Ahh..keluar pak..keluar sama-sama.. ahh..” Cret-creet..crreeett.. semburan sperma suaminya bercampur dengan cairan ibu Nonik, Banjir! Lubang memeknya basah oleh cairannya dan sperma suaminya.

Satu dua menetes sperma suaminya keluar dari celah-celah lubang memeknya. Dirangkulnya suaminya, seraya menangis.

6 bulan telah berlalu. Kematian suaminya masih menyisakan kesedihan yg mendalam. Rumah yg jauh dari keramaian serta hanya ditemani oleh anak semata waygnya, benar-benar membuat stress pikiran ibu Nonik. Pikirannya kembali menerawang saat ibu dan anak tersebut menonton TV. Ibu Nonik membayangkan saat-saat percintaannya dengan suaminya. Begitu romantis dan indahnya hidup saat itu. Airmatanya tak kuasa menerobos celah-celah kelopak matanya.

“Ibu, jangan menangis ya..” dengan lugu, seorang anak berumur delapan tahun menghapus airmatanya.
“Tdk, nak.. Ibu hanya kangen dengan bapakmu” matanya sembab memandang anaknya.

Diusapnya rambut anaknya dengan kasih sayang. Diciumnya rambut anaknya, pipi dan bibir anaknya. Anak kecil yg lugu itu membalas ciuman ibunya dengan kasih sayang. Ibu Nonik seperti menemukan gairah hidup, semangat membara.

AGEN JUDI ONLINE - Desiran darahnya perlahan-lahan berusaha naik, menguasai saraf-saraf birahinya. Ibu Nonik benar-benar terlena dengan keadaan itu. Dilumatnya bibir anaknya dengan sedikit nakal. Seolah-olah roh suaminya masuk kedalam raga anaknya. Anak kecil berumur delapan tahun, pandai memberikan rangsangan birahi kepada ibunya. Diremasnya susu ibu yg masih terbalut pakaian. Satu persatu dibukanya kancing pakaian ibunya. Ibu Nonik membiarkan kenakalan tangan anaknya. Pikirannya berkecamuk antara dua sisi black and white. seksigo

Antara birahi dan sayang bedanya sangat tipis. Saat sekujur tubuh telah dirasuki saraf-saraf nakal birahi, saat itulah nafsu akan muncul. Lumatan bibir kedua anak manusia yg dibatasi oleh status hidup, Ibu dan Anak makin menjadi-jadi. Ibu Nonik begitu agresif melumat bibir anaknya. Dengan pakaian yg telah terbuka dan susu yg menggantung, ibu Nonik membuat kemaluan anaknya menjadi keras. Perlahan-lahan dibukanya celana pendek anaknya. Kemaluan kecil tersebut tdk malu-malu lagi mendongak ke atas. Sepertinya kemaluan kecil tersebut masih bingung menunggu intruksi dari ibunya. Dengan lembut tangan ibu Nonik meremas kemaluan kecil anaknya.

Berkali-kali diusapnya ujung kemaluan anaknya. Terlihat mata si kecil merem melek merasakan sensasi yg sangat luar biasa dan pertama baginya. Dengan tanpa disangka-sangka, ibu Nonik melepaskan pagutan-pagutan dibibir anaknya. Bibirnya kemudian mencium kemaluan anaknya. Dari ujung kemaluan kecil tersebut hingga kedua pentol anaknya dilumatnya tanpa sisa. Dikulumnya kemaluan tersebut, dihisapnya dengan perlahan-lahan, maju-mundur kepala ibu Nonik memasukkan kemaluan anaknya hingga memenuhi rongga-rongga mulutnya.

Birahi ibu Nonik meledek-ledak membakar setiap sendi-sendi tubuhnya. Menjalar dari atas menyelusupi setiap tubuhnya hingga memuncak, membuatnya kehilangan daya pikir. Dilepasnya seluruh pakaiannya hingga tubuhnya polos tanpa ditutupi sehelai benang pun. Kedua susunya menggantung bebas menantang seakan ingin memamerkan kepada anaknya. Jamah diri ibumu sayang, reguk setiap tubuhku, nikmati nikmati kenikmatan duniawi ini bersama ibu. Seakan mengerti atau naluri purbanya menuntun, sikecil segera menghisap puting ibunya. Srep srep bunyi hisapan mulut anaknya menghisap susu ibunya. Hisapan yg berbeda saat sikecil menyusui mencari air susu ibunya.

Hisapan tersebut membuat sekujur tubuh ibu Nonik meregang menahan geli. Begitu tdk tahan birahinya. Dengan perlahan ibu Nonik merebahkan badannya di sofa merah tersebut. Kedua pahanya terbuka menantang, mempertontonkan lebatnya bulu-bulu kemaluannya. Berkedut-kedut memek ibu Nonik pertanda birahinya begitu memuncak. Dituntunnya kemaluan anaknya memasuki lubang memeknya. B l e s.. tiada kata-kata yg dapat diucapkan, hanya erangan napas birahi ibu Nonik dan bunyi paha keduanya beradu menimbulkan bunyi persetubuhan yg khas. Mata anaknya sedikit terpejam merasakan sensasi pertama baginya. Otot-otot kemaluannya sedikit memerah, menampakkan goresan.

“Ah ah ah” dari mulut anak kecilnya terdengar sembari menggoyangkan badannya. Maju dan mundur.
“Trus trus sayang.. ah.. ohh..” Ibu Nonik melenguh memejam matanya.

BANDAR JUDI ONLINE - Rupanya kenikmatannya telah sampai. Pikirnya, walaupun kemaluan anaknya tdk begitu besar khas kemaluan anak-anak, rupanya bisa juga membuat dirinya terlena. Cengkeraman dinding memeknya tdk begitu erat mencekram kemaluan anaknya. Dengan bebasnya kemaluan anaknya maju dan mundur mengikuti irama persetubuhan kedua orang manusia. Bles..bless..bless..

“Ibu.. aku mau piipiiss..” Sambil menarik badannya, sehingga crreett.. creett.. keluar sperma dari ujung kemaluan anaknya.

Muka dan buah dada ibu Nonik terciprat oleh sperma anaknya. Anaknya hanya mematung memandang kemaluannya yg masih tersisa ceceran sperma. Sedikit demi sedikit ceceran spermanya jatuh pada paha ibu Nonik. Ibu Nonik hanya tersenyum melihat sikap anaknya yg terkesan bingung. Mungkin dia berpikir akan keluar air kencing, sehingga menarik kemaluannya. Padahal kalau di keluarkan didalam sensasinya akan lain. Dasar anak-anak, pikir ibu Nonik.

Senin, 18 Juli 2016

Cerita Sex : Nikmatnya Mr. V Anak Guruku

Cerita Sex : Nikmatnya Mr. V Anak Guruku

Cerita Sex : Nikmatnya Mr. V Anak Guruku
AGEN POKER ONLINE - Cerita sex terbaru ini adalah sebuah pengalaman nyata pribadiku yg seharusnya aku tdk menulisnya buat kalian. Namun saya ingin berbagi buat kalian. ketika itu aku masih duduk disalah satu sekolah. Cerita sex smu ini akan aku kasihkan kepada kalian agar bisa menjadi sebuah hal yg berharga sekali buat pembaca semuanya. Saat ini aku masih merasakan sensasi yg terjadi 4 hari lalu di lantai dua rumahku. Umurku sudah 20 tahun, tetapi aku baru saja merasakan hal yg luar biasa dalam untuk pertama kalinya dalam hidup ini.

Diawali dengan pertemuan di sebuah toko kelontong di perumahan tempat tinggalku, aku jadi akrab dengan Putri. Dia anak dari guru SMA ku yg sudah meninggal. Umurnya masih 18 tahun. Putri mempunyai body yg sangat seksi, dengan wajah mirip salah satu artis indonesia, tinggi badan 165 cm, ukuran dada 36, kulit putih mulus, dan rambut panjang melebihi bahu.

Setelah pertemuan di toko kelontong, kami jadi sering berhubungan lewat telpon. Dan jarak rumah kami yg dekat, terpaut dua gang dengan rumahku membuat kami janjian untuk bertemu dirumahku.

“Bram, nanti sore aku main ke rumah kamu ya?” katanya di telepon.
“Boleh deh, kebetulan bapak dan ibu ada acara arisan keluarga.” Aku menyetujui permintaannya.

Oh ya, aku tinggal dengan kedua orang tua dan nenekku. Kalau bapak dan ibu pergi, aku harus di rumah menemani nenek.

“Teng.. teng!” aku mendengar suara gembok pagar dipukulkan ke pagar.
“Sebentar!” sahutku.

Ternyata Putri yg datang, wah senang banget ternyata dia tdk main-main.

“Sebentar Put, wah sexy banget non, mau ke mana?” sambil buka kunci pagar aku nyerocos menyapa dia.
“Ya mau ke sini Bram. Eh, pakaianku terlalu terbuka ya?” Dia malah nanya.

Body yg sexy dibalut tank-top warna biru menonjolkan warna kulitnya yg putih dan tonjolan dadanya yg besar.

“Hei, kamu ngelihat apa kok gak pake bernafas..?” Dia merasa kalau mataku tdk terlepas dari arah dadanya.
“Ehm, eh.. gak pa pa. Silahkan masuk Put.” Aku jadi salah tingkah.
“Siapa Bram?” Nenekku yg ada di ruang keluarga mengeluarkan suaranya dengan nada bertanya.
“Putri Nek, anaknya Bu P yg tinggal di Jl. P itu lho.” aku jawab saja sambil menggandeng Putri ke ruang tamu.
“Duduk Put, mau minum apa?” tanyaku sambil berjalan ke dapur.
“Apa aja Bram, eh air putih aja deh. Oh ya jangan yg dingin ya, yg biasa saja.” jawab dia.
“Kalau gitu kamu ambil sendiri aja. Aku mau mandi dulu, lengket nih tadi habis motong rumput di halaman belakang.” sambil ngomong aku melirik kembali ke ruang tamu.

Dan sempat terlihat sekilas warna putih pahanya saat Putri meluruskan kaki mau berdiri. Ada getaran asyik dan aneh setelah menyaksikan pemandangan indah itu.

Segarnya guyuran air saat mandi menjadikan aku teringat dengan paha Putri, dan sedikit demi sedikit kemaluanku mengeras serta menimbulkan perasaan yg enak.

“Putri mau nggak ya aku ajak ML?” tanyaku pada diri sendiri.

Sambil masih berbalut handuk dari pinggang ke bawah, aku keluar menemui Putri.

“Bram, pakai dulu celanamu, gak sopan tuh.” Nenekku nyeletuk, waduh jadi malu dan merasa salah tingkah. Tapi aku cuek saja.
“Iya Nek.” aku jawab sekenanya sambil tetap jalan ke ruang tamu.

BANDAR POKER ONLINE - Di sana Putri sudah menunggu sambil tangannya memegang segelas air putih yg diambilnya dari dispenser. Posisi duduknya menyebabkan sebagian pahanya yg putih terlihat sampai dekat bongkahan pantatnya. Aku menelan ludah, mungkin dia melihat gelagatku ini. Wah pasti deh wajahku kelihatan merah padam.

“Bram, ke atas yuk. Aku pingin tahu apa rumahku terlihat dari sini.” pintanya.
“OK, tapi aku pake celana dulu ya.” jawabku.
“Gak usah Bram, biar aja.” wah dia ternyata dia gak punya pikiran aneh-aneh.
“Nek, aku ke atas..!” teriakku minta ijin ke Nenek.
“Iya. Bram, telponnya kamu bawa saja kalau-kalau nanti bapakmu telepon.” sahut Nenek.
“Biar aja di bawah Nek, nanti kalau ada telpon Bram yg turun.” sahutku lagi.
“Ayo Bram, cepetan. Ntar keburu malam, aku harus belajar Matematika.” Putri merajuk sambil tangannya menarik lenganku yg masih membetulkan ikatan handuk.

Akibatnya, handukku sedikit terbuka di bagian depan sehingga batang kemaluanku jadi terlihat oleh Putri.

“Hi, apa itu Bram. Kok hitam gitu, berambut lagi.” celetuknya dengan ekspresi terkejut.
“Ini kemaluanku namanya Mr. P” jawabku sekenanya sambil membetulkan handuk.

Lalu kami melanjutkan perjalanan menaiki tangga ke lantai dua.

Ruang di lantai dua sengaja aku atur tanpa menggunakan kursi, hanya meja rendah dan bundar model Jepang yg ada di tengah karpet tebal berwarna biru. Ada 4 bantal besar dengan cover bermotif oriental dengan warna biru muda yg dipakai sebagai alas duduk. Ada TV 21″ dan VCD player di pojok ruang.

Bram, itu apaan? Kok aneh, tadi kan nggak ada?” tanyanya sambil pandangannya mengarah ke bawah perutku.

Rupanya dia menyadari kalau dari tadi aku melihat ke arah dadanya, sehingga aku yg keasyikan menikmati pemandangan indah jadi terkejut.

“Ehm.. ini tho? Ini Mr. P yg lagi tegang, kamu pingin lihat?” jawabku sambil bertanya.
“Nggak deh, malu. Lagian buat apa?” dia malah balik bertanya.
“Kesempatan nih.” pikirku.
“Ya biar kamu tahu bagaimana bentuk kelamin pria pada saat tegang.” celetukku.
“Gimana ya?” dia berpikir sejenak. Lalu..
“OK deh. Tapi nggak ada efeknya negatifnya kan?” dia mulai terpancing.
“Oh ya Put, biar asyik. Gimana kalau kita nanti gantian ngasih liat punya masing-masing. Dijamin deh, nggak bakalan ada yg dirugikan.” aku mulai melancarkan seranganku.

Matanya sedikit terbelalak ketika melihat Mr. P ku yg berukuran jumbo dengan diameter 4, 5 cm dan panjang 18 cm.

“Waah, gedhe banget ya. Bram, apa setiap pria berukuran segitu?” tanyanya.

Matanya masih menelusuri tubuhku mulai dada sampai pangkal pahaku. Nafasnya mulai sedikit cepat.

“Asyik nih, dia udah mulai terangsang” dalam hati aku bersorak gembira.
“Put, gantian dong. Sekarang kamu yg buka baju, apa perlu aku bantu bukain baju kamu?” aku menghentikan tatapannya yg mulai bergairah.
“Ehm, boleh. Tapi jangan diapa-apain ya, cuman lihat aja ya.” Dia berkata sambil mendekatkan tubuhnya ke arahku.

Aku tatap terus matanya lalu mulai membuka t-shirt nya ke arah atas. Pada saat t-shirtnya melintas di wajahnya dan kedua tangannya terangkat ke atas (bayangin deh, tubuhnya terbuka banget..), aku berhenti sejenak, sambil mencuri cium dadanya.

“Bram.! jangan ah, geli.” Dia agak berteriak kaget, tapi tdk ada bagian tubuhnya yg mencoba menghentikan aksiku.

Aku merasa ada lampu hijau buat meneruskan aksiku ini.

Lalu terlepaslah t-shirt nya dan terlihatlah tubuh bagian atasnya yg terbuka dan hanya berbalut bra dengan model bikini warna putih. Payudaranya terlihat menonjol dan menantangku untuk meremasnya, tapi aku tahan keinginan itu.

“Wah, putih banget ya kulitmu. Jadi pingin tahu yg di dalam situ.” celetukku sambil menunjuk ke arah payudaranya.
“Ya udah, lihat aja.” sambil berkata gitu Putri melepas penutup dadanya.

Sekarang terpampang dengan jelas dua payudara putih dengan puting agak merah muda. Dekat sekali dengan aku, membuat aku jadi pingin meremas dan mengulumnya.

“Sabar Bram, nanti juga dapat.” dalam hati aku berkata.
“Bram.. ayo lanjutin buka bajunya Putri.” pintanya dengan pandangan berbinar nakal.

Aku melanjutkan aksiku dengan memegang kedua pahanya dan menggerakkan kedua tanganku ke atas berbarengan. Sehingga roknya tersingkap ke atas sampai perut. Lalu aku raih CD-nya dan menariknya ke bawah dengan tiba-tiba.

“Ahh, Bram..!” Putri menjerit kecil karena tubuhnya terhuyung-huyung kebelakang.

AGEN JUDI ONLINE - Lalu tangannya meraih pinggangku dan berpegangan agar tdk jatuh. Dan dengan tdk sengaja ujung Mr. P ku menyentuh bagian atas perutnya. Terasa sedikit geli. Putri terdiam dengan posisi masih memegang pinggangku lalu dia melepaskannya dengan tiba-tiba sambil mundur dan tangannya memegang bagian bawah perutnya yg masih terbungkus rok.

“Hi hi, kok Putri nggak ngerasa kamu melepas CD. Pantas aja rasanya agak dingin.” Dia tertawa kecil sambil berkata begitu.
“Hmm.. uhmm” mulut kami masih berpagutan dengan lidah saling menjilat.

Ketika tangannya bergerak ke belakang tubuhnya, lalu terlepaslah pembungkus tubuhnya yg masih tersisa. Sekarang Putri benar-benar telanjang. Dan nafasku terasa berhenti ketika melihat kemaluannya yg punya bulu-bulu halus berbentuk segitiga. Aku menelan ludah dengan agak susah. seksigo

“Kenapa Bram, heran ya lihat punyaku.” tiba-tiba Putri berkata mengagetkan aku yg masih terpesona dengan pemandangan di depanku.
“Eh, iya.. Put, boleh aku pegang Miss V kamu?” aku memohon.
“Jangan Bram.” Katanya sambil mendekatkan pinggangnya ke pinggangku.

Aneh juga, tdk mau tapi malah mendekat. Aku rasakan gesekan lembut antara Mr. P ku dengan rambut Miss V nya.

“Hmm.. ahh.. sshh” Putri mendesah lirih sambil memejamkan matanya.
“Wah kesempatan nih” pikirku.

Lalu aku rengkuh punggungnya dan kupagut lagi bibirnya. Dia membalas dengan penuh nafsu.

“Ahh, jangan Bram. Aku takut hamil.” rengeknya ketika aku mulai menyentuh Miss V nya.
“Santai aja Put, gak bakalan hamil deh.
“Ya udah, Bram.. jangan kasar ya.” gumamnya lirih.

Aku kecup lagi bibirnya sambil tangan kananku mengelus lembut bibir Miss V, sementara tangan kiri meremas lembut payudaranya bergantian kiri dan kanan.

“Hmm.. shh, terus Bram, enak banget. shh” Putri mulai meracau keenakan.

Tangannya yg sedari tadi terus memegangi pundakku mulai beraktifitas menjelajahi leher dan dadaku. Sementara itu
aku kecup lembut puting sambil tangan kiriku masih mengelus daerah selangkangannya.

“Shhtt.. Bram.. ahhss.. terus Bram” Putri semakin keras meracau dan agaknya dia sudah hampir mencapai puncak kenikmatan.
“Ahh..” Sambil badannya melenting kebelakang dengan kepala mendongak Putri akhirnya mencapai kenikmatannya yg pertama.
“Hmmff..Bram, rasanya enak banget. Kok, kamu gak merasa apa-apa?” Tanyanya sambil memeluk leherku dan menatap mataku.

Dengan posisi seperti ini aku bisa melihat jelas kulit wajahnya yg berkeringat, dan dadanya yg masih membusung masih menempel di dadaku.

“Put, kamu santai aja dulu, sambil berkata aku mulai lagi mengecup lehernya dengan lembut, lalu meniupkan nafasku ke dadanya. Hal ini membuat Putri mengerang lagi.
“Sssstttt.. Bram.. eh kamu nakal ya. Lalu mulutku mulai merayap turun ke dadanya dan menjilati putingnya bergantian kiri kanan selama lebih kurang lima menit.
“Sst.. ahh.. hmm” Putri mulai meracau lagi. Gairahnya mulai muncul.

Tangannya kini telah memegang Mr. P ku yg sedari tadi terus mendongakkan kepalanya. Lalu aku rebahkan Putri di atas meja. Aku beringsut mundur dan meraih kedua pahanya, lalu dengan tiba-tiba membenamkan kepalaku diantara kedua ujung pahanya.

“Ahh.. Bram geli.. ahh.. sstt.. ohh. Enak Bram” Putri kaget lalu mendesah nikmat.

Birahiku semakin menjadi mendengarnya. Mulutku menelusuri setiap inci tubuhnya yg berkulit putih dan lembut. Merayap naik dari Miss V nya sampai leher. Lalu kukecup bibirnya dengan lembut. Tangan kanan Putri mengelus-elus Mr. P ku dengan lembut.

“Terserah kamu Bram.” pelan Putri berkata.

Setelah aku bisikkan,

“Aku menginginkanmu Put.”

BANDAR JUDI ONLINE - Lalu dengan lembut, aku tarik kedua kakinya sehingga menjuntai dari tepi meja, dan kakinya aku renggangkan sedikit tetapi masih menjejak karpet, sehingga Miss V nya yg sudah basah semakin menantangku. Kusentuhkan ujung kepala Mr. P ke Miss V nya, lalu aku gerakkan ke atas dan ke bawah dengan perlahan. Nikmat sekali.

“Hmm Bram, cepetan dimasukin, tapi pelan-pelan ya.” Putri mulai memohon karena sudah tdk tahan dengan rangsangan yg aku berikan.

Aku letakkan ujung Mr. P ku tepat di atas lubang Miss V nya, lalu dengan perlahan aku dorong. Agak susah juga, sering meleset, padahal cairan yg dikeluarkannya lumayan banyak. Aku hentikan usahaku, kudekatkan kepalaku ke Miss V nya lalu aku sedot cairan yg ada. Sekarang Miss V nya sudah agak kering.

“Sshh.. Bram.. geli.. ayo dong masukin.. cepet.. hmm” Putri mengerang kegelian.

Kucoba lagi memasukkan ujung Mr. P, sekarang berhasil. Lebih kurang 3 centimeter ujung Mr. P yg terbenam. Aku dorong dengan pelan, lalu kutarik lagi dengan pelan. Ku ulang sampai 4 kali. Hal ini membuat kepala Putri menggeleng ke kiri dan ke kanan sambil mendesah nikmat.

Lalu dengan tiba-tiba

“Bles..” Mr. P ku berhasil menerobos keperawanannya.
“Ahh..Bram, sakit” Putri merintih.
“Cup.. cup.. ss” aku coba menenangkan Putri, lalu kukecup bibirnya dengan lembut.

Mr.P masih terbenam di Miss V, sengaja tdk aku gerakkan pinggulku. Aku ingin merasakan sensasinya. Perlahan Miss V nya mulai berdenyut, dan Putri sudah tersenyum nakal. Lalu kami berpagutan dengan ganasnya. Pinggulku kudorong naik turun dengan pelan, sambil kedua tangan meremas payudaranya. Putri juga aktif mengelus punggungku dengan cepat. Sesekali didorongnya pinggulnya ke atas. Sehingga ujung Mr. P ku terasa menyentuh dinding rahimnya.

Aktifitas ini berlangsung lebih kurang 20 menit, sampai ketika Putri menjerit tertahan sambil menggigit pundakku.

“Ahh.., Bram.. aku nyampai”.

Pada saat yg sama kurasakan Mr. P ku seperti diremas-remas dan basah. Remasan yg seperti pijitan lembut menimbulkan rasa nikmat di batang Mr. P. Aku semakin mempercepat gerakan naik turun, lalu..

“Ahhrhh..” aku melenguh panjang menyemprotkan cairan hangat.

Kami berciuman mesra dengan Mr. P ku masih di dalam Miss V nya.

“Gila Bram, kok masih tegang” Putri kaget karena tahu kalau Mr. P ku masih tetap tegang.

Kami berdua tertawa lepas ketika terdengar suara nenekku memanggil.

“Bram, sudah hampir malam. Apa nak Putri nggak dicari ibunya?”.
“Iya Nek, sebentar. Kami masih nonton film.” sahutku sambil tersenyum ke arah Putri.

Putri membalas senyumku.

“Oh indahnya.” dalam hati aku bersorak.

Setelah merapikan baju dan rambutnya, aku mengantar Putri pulang ke rumahnya. Semenjak itu kami jadian.